Freezer bersuhu sangat rendah dukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia
Kebutuhan terhadap freezer yang mampu menyimpan vaksin COVID-19 pada suhu amat rendah makin meningkat. UNICEF pun memimpin proses pengadaan peralatan penting ini.

- Tersedia dalam:
- English
- Bahasa Indonesia
Dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta jiwa, Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Tak hanya itu, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dunia. Kedua hal ini membuat sebagian penduduk Indonesia tersebar di daerah-daerah terpencil yang sulit dicapai; artinya, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tidaklah mudah.
Hingga saat ini, Indonesia telah memvaksinasi lengkap 2 dosis COVID-19 kepada 90 juta penduduk atau 43 persen dari total populasi. Di Indonesia, salah satu sumber pengadaan vaksin adalah COVAX, prakarsa global untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 secara merata ke seluruh dunia. Prakarsa ini bertujuan memberikan dosis vaksin yang memadai kepada semua negara peserta COVAX untuk menjangkau kelompok berisiko dan kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan yang bekerja di garis depan dan orang-orang dengan penyakit penyerta.
Namun, lebih dari memberikan akses vaksin yang adil, COVAX juga menyediakan peralatan ‘rantai dingin’, seperti lemari pendingin dan pembeku (freezer) sebagai sarana penyimpan vaksin. Peralatan ini amat penting karena vaksin perlu disimpan pada suhu yang tepat agar dapat bekerja efektif dan dibutuhkan negara-negara untuk memperluas kampanye vaksinasi secepat mungkin. Unit rantai dingin adalah elemen penting dalam respons COVID-19 secara global dan UNICEF mendukung Indonesia dalam mengadakan peralatan ini.

Proses pengadaan berlangsung cepat
Pada bulan Agustus, UNICEF memberikan 17 unit freezer bersuhu sangat rendah (Ultra Cold Chain/UCC) kepada Indonesia atas nama COVAX. Unit-unit freezer itu, yang didanai oleh Gavi, the Vaccine Alliance, dapat menampung total 3,5 juta vaksin COVID-19 yang membutuhkan suhu penyimpanan hingga -70 derajat Celsius. Penyediaan freezer menjawab kebutuhan mendesak terhadap UCC setelah pemerintah AS mendonasikan 500 juta vaksin mRNA melalui COVAX pada pertengahan bulan Juni. Kehadiran vaksin mRNA mengubah perencanaan penyimpanan vaksin, mengingat vaksin harus disimpan pada suhu sangat rendah.
“Skala kampanye vaksinasi Covid-19 ini membuat Indonesia harus meningkatkan kapasitas rantai dinginnya dengan segera,” kata Kenny Peetosutan, Health Specialist UNICEF Indonesia. “Jika vaksin perlu didistribusikan dengan cepat, maka Indonesia perlu peralatan rantai dingin lebih banyak dengan segera, khususnya mengingat jutaan vaksin yang perlu penyimpanan pada suhu sangat rendah yang akan dikirimkan ke Indonesia.”
Memastikan freezer dapat berfungsi
Pengadaan oleh UNICEF dan pengiriman peralatan UCC berlangsung dengan sangat cepat dan Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang merasakan manfaat proses ini. Namun demikian, setelah peralatan tiba, tantangan berikutnya adalah dalam hal instalasi. Salah satu bentuknya adalah pengisian kembali gas yang sempat dikeluarkan agar unit freezer dapat dikirimkan melalui jalur udara.

UNICEF bekerja sama dengan perusahaan lokal dimana UCC ditempatkan, dan memastikan agar semua prosedur penting terpenuhi secepat dan seaman mungkin, sehingga peralatan dapat digunakan segera. Pengisian gas dan pemeriksaan kualitas berlangsung dalam 72 jam semenjak peralatan tiba di Jakarta, atau 4 kali lebih cepat dibandingkan instalasi UCC biasa.
“Dalam waktu singkat, UNICEF bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menyiapkan fasilitas yang mendukung hadirnya freezer UCC, termasuk ketersediaan pasokan listrik yang stabil dan generator cadangan, serta kelancaran instalasinya,” ujar Kenny. “Kami akan terus memantau dan menjaga kualitas freezer selama pandemi dan setelahnya.”
Freezer membawa manfaat langsung
Sejauh ini, Indonesia telah menerima total 5,4 juta vaksin mRNA melalui COVAX. Pengiriman berikutnya diperkirakan berlangsung pada akhir 2021 dan sepanjang 2022. Freezer UCC akan mendukung upaya vaksinasi di 34 provinsi dan sangat berarti bagi perluasan akses vaksin di berbagai kota, daerah, dan desa di Indonesia—yang belum menerima pasokan vaksin yang cukup untuk melindungi kelompok masyarakatnya yang paling rentan.
Walaupun terdapat beberapa cara untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di Indonesia, penambahan kapasitas penyimpan vaksin ini secara signifikan mendorong upaya vaksinasi nasional. UNICEF terus mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya mendistribusikan pasokan esensial, melaksanakan kampanye untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan penyakit, dan memberikan vaksin COVID-19 untuk melindungi anak, keluarga, dan masyarakat secara umum di seluruh Indonesia.
UNICEF dan mitra membuat vaksin COVID-19 tersedia untuk negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melalui COVAX - sebuah skema internasional untuk memberikan akses yang adil terhadap vaksin.
Di Indonesia, pelaksanaan vaksin didukung oleh berbagai mitra, seperti Kedutaan Besar Australia, Indonesia, Uni Eropa, Kedutaan Besar Jepang, Kedutaan Besar Selandia Baru, Kedutaan Besar Kanada, Kedutaan Besar Inggris, dan USAID Indonesia melalui COVAX. UNICEF Indonesia berterima kasih atas dukungan langsung yang diterima dari mitra utama, termasuk Gavi, Aliansi Vaksin, Pemerintah Australia, Jepang, Selandia Baru dan Amerika Serikat serta KOICA (Korea International Cooperation Agency).