#JagaBareng
Pelajari cara-cara menjaga dirimu dan sesama dari bahaya kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring

- Tersedia dalam:
- English
- Bahasa Indonesia
Perkembangan internet dan perangkat komunikasi digital telah mengubah beragam aspek dalam kehidupan kita, tak terkecuali bagi anak-anak dan remaja. 95% anak usia 12-17 tahun di Indonesia mengakses internet minimal dua kali sehari. Di satu sisi, internet memiliki dampak positif bagi kita, baik untuk kegiatan akademik, maupun urusan personal lainnya. Kamu pasti pernah menggunakan internet untuk membantu mengerjakan tugas sekolah atau belajar dari berbagai materi yang tersedia di platform digital. Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19, internet pasti bermanfaat sekali untuk mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh. Selain itu, internet juga bermanfaat untuk beragam kegiatan lain, seperti mengirim pesan instan, menggunakan media sosial, menonton video atau siaran langsung, berbicara dengan keluarga atau teman yang tinggal lebih jauh, atau bermain video game.
Namun, di sisi lain, jika kita tidak berhati-hati, internet juga menyimpan risiko untuk anak-anak dan remaja. Simak halaman ini untuk mempelajari tips-tips menjaga dirimu dan sesama dari bahaya kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring.





anak-anak menemukan konten seksual tidak terduga secara daring melalui iklan, umpan media sosial, mesin pencari dan aplikasi perpesanan, dan 9% menyatakan aktif mencari materi seperti itu

anak di Indonesia, menyatakan pernah mengalami eksploitasi seksual dan perlakuan yang salah di dunia maya dalam setahun terakhir

anak pernah mengirim informasi pribadi ke seseorang yang belum pernah mereka temui secara langsung

Kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring mengacu pada situasi yang melibatkan teknologi, internet, dan komunikasi digital di beberapa titik selama rangkaian pelecehan atau eksploitasi. Kekerasan ini dapat terjadi sepenuhnya secara daring atau melalui campuran interaksi daring dan tatap muka antara pelaku dan anak.
Hal-hal di bawah ini termasuk sebagai bentuk kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring:

Foto, video, audio, atau rekaman lain, atau penggambaran lain apapun dari pelecehan seksual anak yang nyata atau yang dihasilkan secara digital atau bagian seksual seorang anak untuk tujuan utama seksual

Pelecehan seksual anak yang dilakukan dan dilihat secara bersamaan dan langsung melalui alat komunikasi, alat video konferensi dan/atau aplikasi obrolan

Melibatkan anak melalui teknologi dengan maksud melecehkan atau mengeksploitasi anak secara seksual, dapat terjadi baik sepenuhnya daring atau melalui kombinasi kontak daring dan langsung

Pemerasan atau ancaman untuk mengekstraksi konten seksual atau manfaat lain (misalnya, uang) dari anak, seringkali menggunakan konten seksual anak yang sebelumnya telah diperoleh sebagai alat tawar

Kontak dengan orang asing secara daring dan secara langsung
29% anak pernah mengirim informasi pribadi ke seseorang yang belum pernah mereka temui secara langsung
11% anak telah bertemu langsung dengan seseorang yang pertama kali mereka temui secara daring
Melihat gambar seksual secara daring
22% telah terpapar gambar atau video seksual meski mereka tidak mengharapkannya
9% anak melaporkan aktif mencari gambar atau video seksual secara daring
Membuat dan membagikan konten seksual yang dibuat sendiri
Hanya 1% anak yang mengatakan mereka telah membagikan foto atau video telanjang dirinya secara daring dalam satu tahun terakhir
76% anak dan 85% pengasuh percaya jika gambar atau video yang dibuat sendiri dibagikan lebih lanjut, itu adalah kesalahan korban

1
Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan seputar menjaga keamanan di ranah daring
2
Pahami cara mengubah pengaturan privasi di akun-akun media sosial untuk mencegah orang yang tidak dikenal mendapatkan akses ke konten-konten pribadi kita
3
Tidak membagikan informasi pribadi di ranah daring ke orang yang tidak dikenal
4
Memeriksa apakah sebuah situs dapat dipercaya
5
Melaporkan konten berbahaya di media sosial
6
Mampu menilai mana gambar diri atau teman yang dapat dibagikan di ranah daring
7
Ingat untuk tidak membagikan kata sandi akun ke teman atau pasangan atau orang asing
8
Tahu kapan harus menghapus orang dari daftar kontak


Hotline SAPA 129
Hubungi hotline SAPA 129 jika kamu mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring atau jika kamu mengetahui ada teman yang mengalami

aduankonten.id
Kunjungi dan laporkan ke situs ini jika kamu melihat konten di ranah daring yang menunjukkan kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak


56 persen anak tidak pernah menceritakan insiden yang dialami kepada siapa pun
Bagi orang tua atau pengasuh, Anda perlu memahami berbagai perasaan yang mungkin dirasakan anak yang mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring.
Mereka dapat merasa..
-
Bersalah
-
Malu dan khawatir menjadi aib dan masalah bagi keluarga
-
Tidak tahu harus bicara dengan siapa atau melapor ke mana
-
Berpikir tidak seorang pun dapat memahami mereka
-
Tidak menganggap hal itu sebagai hal yang serius untuk dilaporkan
Untuk membantu anak Anda agar tidak mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di ranah daring, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
1
Tingkatkan pengetahuan seputar menjaga keamanan diri di internet
2
Terlibat dengan anak untuk mendorong dialog terbuka tentang interaksi dan perilaku daring dan luring mereka
3
Berdiskusi dengan anak tentang risiko yang ada di ranah daring dan cara terbaik untuk menghindarinya
4
Pastikan anak mengetahui bahwa siapa pun yang meminta mereka terlibat dalam aktivitas seksual di ranah daring harus dilaporkan kepada orang tua atau orang dewasa yang terpercaya
5
Ingat bahwa membatasi penggunaan internet bukanlah solusinya
6
Memberikan pemahaman kepada anak untuk tidak perlu takut melapor jika mereka mengalami eksploitasi dan pelecehan seksual di ranah daring
Jika anak Anda mengalami kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring, hubungi hotline SAPA129. Jika Anda melihat konten di ranah daring yang menunjukkan kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak, laporkan ke situs aduankonten.id.