22 April 2020

BAZNAS x UNICEF

140.000 balita di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena diare, penyebab utamanya adalah pengelolaan air limbah yang kurang baik. Sebagai gambaran, 93% air limbah dari toilet dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu di Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) sehingga mencemari sumber air yang dikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari,..., UNICEF bersama pemerintah dan mitra pembangunan lainnya telah mengupayakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang menghasilkan 74,58% rumah tangga di Indonesia telah menggunakan sanitasi layak. Namun, pengelolaan lumpur tinja secara aman masih menjadi tantangan utama untuk menciptakan lingkungan aman dan sehat bagi anak-anak., Penyediaan akses terhadap air minum dan sanitasi aman, sudah diupayakan sejak pertama kali Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) disepakati dan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2020 – 2024., Tetapi, pendanaan untuk pembangunan akses air minum dan sanitasi aman masih menjadi tantangan terbesar pemerintah., Kemampuan finansial juga membatasi para orang tua untuk memberikan akses air minum dan sanitasi yang layak kepada anak-anak. Utamanya anak-anak dari keluarga miskin, sangat rentan mengalami sakit diare karena air yang tercemar dan perilaku hidup bersih yang buruk. Seperti yang dihadapi oleh orang tua Feby dari Kabupaten Lombok Timur, sebelumnya..., Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah salah satu mitra yang berkomitmen bersama UNICEF sejak tahun 2017 mendukung penyediaan akses air minum dan sanitasi untuk keluarga miskin., Didukung oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1 Tahun 2015 yang memperbolehkan pendayagunaan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah dan Waqaf) untuk mendukung program pengadaan air bersih dan sanitasi. Dimulai sejak tahun 2017, program kerjasama ini menyasar tidak hanya penanganan perubahan perilaku untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF)..., Pesan Direktur Eksekutif Henrietta H. Fore tentang Ramadan
03 Juni 2019

Menstruasi di Tengah Masa Darurat

Saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 menghantam Pulau Lombok, Kadek Ariasti Widhiari, 14, sedang mengalami menstruasi. Dalam bulan-bulan yang ia gambarkan sebagai masa tersulit di dalam kehidupannya, ia dan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menghuni tenda pengungsian. “Sementara itu, saya juga tidak nyaman karena sedang datang..., Tabu dan takhayul, Menurut Stefani Rahardini, fasilitator UNICEF yang memimpin diskusi, sebagian besar peserta memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang menstruasi. Namun, masih ada kebiasaan dan keyakinan yang menghalangi partisipasi mereka di sekolah. “Orang tua masih berat untuk merelakan anak-anak kembali ke sekolah, takut akan ada gempa susulan,” katanya. “..., Memperluas ketersediaan fasilitas ‘WASH’ di sekolah-sekolah terdampak gempa bumi, Pasca gempa bumi, UNICEF—bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)—melaksanakan serangkaian kegiatan tanggap bencana. Bagian penting dari upaya tersebut adalah penyediaan prasarana seperti toilet sementara, tempat sampah, dan perlengkapan kebersihan diri—sabun, handuk, dan pakaian dalam—untuk keluarga-keluarga terdampak...., Membantu remaja putri merasa nyaman dengan siklusnya, Elemen penting lain dari upaya tanggap bencana yang dipimpin UNICEF adalah edukasi publik tentang kebersihan menstruasi. Dengan melibatkan sekolah, puskesmas, dinas kesehatan, dan sukarelawan dari kalangan warga, anak-anak perempuan didorong untuk kembali ke sekolah dan diyakinkan bahwa mereka bisa merasa nyaman dengan diri dan tubuhnya.  , Perundungan dan kurangnya keterbukaan, Menurut Stefani, salah satu hambatan terbesar dalam proses membangun kesadaran adalah kurangnya keterbukaan antara murid perempuan dan guru perempuan. “Murid perempuan tidak mudah bercerita tentang menstruasinya ke guru perempuan, apalagi guru laki-laki,” katanya. “Masalahnya, banyak guru perempuan yang bahkan tidak sadar murid-muridnya punya..., Ingin Membantu Remaja Perempuan Mengakses Sarana Air, Sanitasi, dan Kebersihan Kapan Pun, di Mana Pun?, Berkat sumbangan dari para dermawan di Indonesia, UNICEF dapat bekerja dengan tenaga dan pejabat bidang Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH) di seluruh Indonesia untuk kebutuhan keluarga dan anak-anak perempuan di masa darurat, seperti pascabencana alam. Namun demikian, pemahaman dan praktik yang baik dari manajemen kesehatan menstruasi bergantung...