Indonesia: Sejak pandemi dimulai, lebih dari 25.000 anak kehilangan orang tua akibat COVID-19

UNICEF dan para mitra menyerukan dukungan yang lebih besar terhadap keluarga dan orang tua untuk memastikan anak tetap diasuh oleh keluarganya.

30 September 2021
Recreational kit handover ceremony
UNICEF/2021/Wilander

JAKARTA, 30 September 2021 – Terhitung sejak pandemi dimulai, 25.430 anak-anak di Indonesia kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka akibat COVID-19. Data ini dihimpun melalui pemetaan nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) bersama dengan UNICEF.

Pemetaan tersebut menemukan bahwa mayoritas anak (57 persen) kehilangan ayah, lebih dari sepertiga (37 persen) kehilangan ibu mereka, dan sekitar 5 persen kehilangan kedua orang tua. Anak-anak ini sebagian besarnya saat ini diasuh oleh anggota keluarga perempuan dari keluarga besar mereka, sementara 114 anak tidak menerima pendampingan ataupun pengasuhan dari orang dewasa.

Kehilangan satu atau kedua orang tua mengancam status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan anak-anak. Mereka juga lebih berisiko menjadi korban penelantaran, kekerasan, dan eksploitasi—khususnya bayi dan anak usia muda dari keluarga berpendapatan rendah. Anak-anak yang menjadi yatim piatu, serta kehilangan pengasuhan, sering kali harus menghadapi konsekuensi negatif seperti kemiskinan dan penempatan di lembaga pengasuhan.

Orang tua yang masih ada atau pengasuh pengganti pun menghadapi beban ekonomi dan kesehatan mental yang lebih besar, yang lebih sering dialami perempuan dan remaja, sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami putus sekolah.

“Kami terus memantau bantuan dari semua pemangku kepentingan yang diberikan kepada anak-anak yang orang tuanya wafat akibat COVID-19,” ujar I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. “Kami akan pastikan, semua anak ini dilindungi dan hak-hak mereka terpenuhi."

Untuk menanggapi situasi ini, Kementerian PPPA, UNICEF, dan mitra lain bekerja sama mengidentifikasi anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 di Indonesia, memfasilitasi akses ke dukungan kesehatan mental dan psikosial untuk anak dan pengasuhnya, serta memperkuat upaya koordinasi untuk memastikan seorang anak dapat tetap berada di bawah pengasuhan keluarga.

Untuk membantu proses identifikasi tersebut, Kementerian PPPA dan UNICEF menggunakan RapidPro, peranti lunak yang bersifat open-source dan cuma-cuma. Dengan RapidPro, data dikumpulkan melalui SMS ataupun saluran komunikasi lainnya. UNICEF telah menyesuaikan RapidPro agar sesuai dengan kebutuhan identifikasi ini, sehingga Dinas PPPA di tingkat daerah dapat mengumpulkan informasi seperti usia, gender, lokasi, dan lokasi anak tinggal melalui WhatsApp.

Sebagai langkah awal, UNICEF hari ini menyerahkan 1.250 paket permainan dan 1.100 alat pelindung diri kepada pemerintah. Paket bantuan bertujuan mendukung para pekerja sosial yang harus berkunjung ke rumah-rumah untuk berinteraksi dengan anak-anak rentan.

“Jumlah anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19 naik tajam dalam satu setengah tahun terakhir, namun isu ini bukanlah isu jangka pendek,” komentar Perwakilan UNICEF Debora Comini. “Kita harus memastikan agar anak-anak yang kehilangan orang tuanya ini mendapat perlindungan yang layak, tidak hanya pada masa sekarang, tetapi juga masa mendatang.”

Upaya terkoordinasi jangka panjang untuk melindungi anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 serta anak-anak yang sudah berada di bawah pengasuhan lembaga harus mencakup:

UNICEF mendukung pemerintah dan para mitra untuk:

  • Melaksanakan identifikasi berkelanjutan terhadap anak yang mengalami kehilangan orang tua akibat COVID-19.
  • Menguatkan peran keluarga untuk memastikan anak tetap diasuh oleh keluarga dan memperluas cakupan perlindungan sosial agar turut meliputi anggota keluarga di luar keluarga inti yang mengasuh anak yatim piatu akibat COVID-19, khususnya perempuan rentan dan anak perempuan, agar dapat tetap bersekolah.
  • Melakukan pemantauan berkala terhadap kesejahteraan anak-anak tersebut dan pengasuhan yang mereka terima untuk memastikan anak senantiasa berada di lingkungan yang aman dan terlindungi, serta memiliki akses ke berbagai layanan.

Kontak Media

Kinanti Pinta Karana
Spesialis Komunikasi
UNICEF Indonesia
Tel: +62 8158805842

Tentang UNICEF

UNICEF mempromosikan hak-hak dan kesejahteraan setiap anak melalui setiap kegiatannya. Bersama dengan para mitra, kami bekerja di lebih dari 190 negara dan wilayah untuk mengubah komitmen itu menjadi aksi nyata dengan fokus untuk menjangkau anak yang paling rentan dan paling terpinggir, demi semua anak, di mana pun mereka berada. Untuk informasi lebih jauh tentang UNICEF dan kerja-kerjanya untuk anak, silakan kunjungi www.unicef.org

Follow UNICEF di Twitter dan Facebook