Prakarsa Safe Online dukung UNICEF menguatkan upaya mengakhiri eksploitasi dan penganiayaan seksual di dunia maya terhadap anak

05 Mei 2022
A girl participates in an IG Live
UNICEF/2022/Wilander

Jakarta, 5 Mei – Prakarsa Safe Online dari End Violence hari ini mengumumkan tambahan investasi senilai US$ 15 juta dalam rangka mendukung upaya tingkat global dan regional untuk mengatasi eksploitasi dan penganiayaan seksual di dunia maya terhadap anak, atau CSEA (Child Sexual Exploitation and Abuse). Pendanaan terbaru ini akan mendukung 18 organisasi di seluruh dunia dalam membangun sistem nasional yang lebih kuat dan memanfaatkan solusi berbasis teknologi untuk menjadikan dunia maya lebih aman bagi anak-anak.

Di Indonesia, UNICEF akan menerima US$ 1.000.000 dari pendanaan tersebut untuk menguatkan kerangka kebijakan dan menyediakan dukungan awal kepada korban, agar anak dan keluarganya dapat mencegah peristiwa merugikan atau tidak diinginkan di dunia maya.

“Anak-anak di seluruh dunia turut menjelajah dunia maya. Pada saat bersamaan, mereka terpapar ancaman eksploitasi dan penganiayaan seksual yang makin marak. Tahun lalu saja, tercatat terdapat 29 juta laporan eksploitasi dan penganiayaan seksual yang terjadi secara daring. Hal ini merupakan bentuk kekerasan terhadap anak yang paling cepat tingkat pertumbuhannya. Safe Online tengah memimpin upaya global untuk mengatasi masalah ini, dan investasi terbaru yang kami kerahkan akan berguna menguatkan aspek-aspek penting dalam ekosistem global untuk memastikan setiap anak aman saat berada di dunia maya,” jelas Direktur Safe Online, Marija Manojlovic.

Proyek-proyek baru yang akan menerima pendanaan telah dipilih melalui proses yang kompetitif. Seleksi dilakukan terhadap proposal yang dikirimkan pada Panggilan Terbuka 2021 untuk lingkup regional dan global. Proyek-proyek tersebut memanfaatkan data, bukti, dan praktik baik yang telah dihimpun dari periode pendanaan terdahulu dari Safe Online, serta berfokus untuk memastikan agar solusi teknologi dan penguatan sistem dan kapasitas nasional memberikan dampak terbesar bagi kemampuan merespons CSEA yang terjadi secara daring.

Pada tingkat regional, proyek-proyek terpilih akan dilaksanakan di berbagai negara di Afrika kawasan Timur dan Selatan, dan Asia Tenggara, serta akan melanjutkan upaya untuk menciptakan perbedaan nyata di masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, proyek-proyek tersebut hendak mendukung sistem nasional yang kuat dan menyelaraskan upaya untuk mengakhiri CSEA di dunia maya dengan rencana dan program nasional lain yang juga berfokus menghapuskan kekerasan terhadap anak.

“Sejalan dengan rencana aksi di Indonesia, program kami yang bernama Strengthening Safe and Friendly Environments for Children Online (SAFE4C) bertujuan mengurangi keterpaparan anak terhadap risiko-risiko kekerasan di dunia maya sekaligus mendukung orang tua dan keluarga dalam merespons interaksi, perilaku, dan konten daring yang merugikan,” ujar pejabat sementara Perwakilan UNICEF Robert Gass.

Proyek-proyek yang terpilih dalam seleksi di atas akan mengembangkan solusi teknologi baru dan inovatif untuk mencegah—dan mengakhiri—eksploitasi dan penganiayaan seksual di dunia maya terhadap anak dengan menyediakan perangkat bersumber terbuka untuk digunakan oleh aparat penegak hukum, anak, dan orang tua. Perangkat teknologi yang dimaksud akan menggunakan kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, augmented reality, realitas virtual, dan lain-lain.

Kontak Media

Tahseen Alam
Communications Specialist
Safe Online, End Violence Global Partnership

Tentang UNICEF

UNICEF bekerja di tempat-tempat paling sulit di dunia, untuk menjangkau anak-anak yang paling dirugikan di dunia. Di lebih dari 190 negara dan wilayah, kami bekerja untuk setiap anak, di mana saja, setiap hari, untuk membangun dunia yang lebih baik untuk semua orang.

Ikuti UNICEF di Twitter and Facebook.

 

 

Tentang Safe Online, End Violence Against Children – Kemitraan dan Pendanaan Global

Kemitraan Global untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak dan Pendanaan yang terkait diluncurkan pada tahun 2016 oleh Sekretaris Jenderal PBB. Prakarsa ini memiliki satu tujuan: menjadi katalis dan mendukung aksi-aksi untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan terhadap anak pada tahun 2030. Sebanyak 360 mitra dari seluruh dunia telah bergabung dan membawa sudut pandang yang kaya, keahlian, jaringan, dan solusi bagi upaya global untuk melindungi anak dan remaja. End Violence Fund adalah sarana bagi Kemitraan ini untuk menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat.

Prakarsa End Violence dari Safe Online, melalui kerja sama erat dengan para mitra dan penerima hibah, memimpin upaya global untuk menjadikan dunia maya sebagai dunia yang aman bagi anak-anak. Safe Online adalah salah satu pendanaan non-pemerintah yang terbesar dan dibentuk khusus untuk mengakhiri CSEA di dunia maya. Sejak dibentuk pada tahun 2016, portofolio Safe Online telah tumbuh pesat dan mencapai nilai investasi US$ 68 juta untuk 80 proyek mengakhiri CSEA di dunia maya yang dilaksanakan di 75 negara. Kunjungi situs https://www.end-violence.org/safeonline untuk informasi lebih jauh.

Safe Online dan Tech Coalition meluncurkan 2022 Tech Coalition Safe Online Research Fund untuk memperluas pengetahuan tentang eksploitasi dan penganiayaan anak (CSEA) di dunia maya serta menyusun rekomendasi praktis untuk pencegahan. Permintaan Pernyataan Minat telah dibuka dan menerima pengiriman pernyataan hingga 31 Mei 2022.