Apa itu kecemasan?
Perasaan cemas yang dialami anak bisa dicegah dan diatasi.
- Tersedia dalam:
- English
- Bahasa Indonesia
Perasaan khawatir dan cemas wajar dirasakan sesekali oleh anak-anak, misalnya saja karena masalah pertemanan, keharusan berbicara di depan umum, atau menghadapi ujian. Namun, ketika rasa khawatir tidak kunjung reda sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, kecemasan dapat berkembang menjadi suatu masalah. Kabar baiknya, kecemasan ini bisa diatasi dengan bantuan yang tepat dari tenaga profesional dan upaya membangun kemampuan menghadapi masalah secara positif.
Apa itu kecemasan?
Cemas adalah perasaan yang timbul ketika kita khawatir atau takut akan sesuatu. Rasa takut dan panik adalah hal yang manusiawi. Setelah beberapa waktu, kita biasanya merasa lebih tenang dan nyaman.
Rasa khawatir dan takut, dalam batasan tertentu, dapat membantu menjaga kita, bahkan melindungi dari marabahaya. Akan tetapi, ada kalanya, rasa cemas membuat keadaan terasa lebih buruk dari yang sebenarnya dan membuat kita kewalahan. Kekhawatiran yang berlangsung berkepanjangan dapat menyebabkan kecemasan yang berjangka panjang.
Jika kecemasan membuat anak tidak bisa melakukan hal-hal yang biasanya mereka sukai, atau membuat mereka khawatir ataupun mudah panik tanpa penyebab yang jelas, maka penting untuk membantu mereka merasa lebih baik, termasuk dengan mencarikan dukungan yang diperlukan.
Apa yang menyebabkan kecemasan?
Sulit untuk mengenali satu penyebab utama dari kecemasan. Ketika menghadapi situasi yang menimbulkan stres, akan ada semacam alarm peringatan yang menyala di otak kita dan menandakan ada sesuatu yang tidak beres dan perlu kita hadapi. Supaya situasi sulit ini lekas berakhir, otak kita akan membuat kita lebih waspada, fokus hanya pada situasi itu, bahkan memompa lebih banyak darah ke kaki agar kita dapat melarikan diri.
Kecemasan pada anak dan remaja
Anak dari berbagai tingkatan usia dapat merasa cemas tentang berbagai hal. Sebagian besar rasa khawatir ini adalah bagian yang alamiah dalam proses tumbuh besar.
Anak-anak usia enam bulan hingga tiga tahun biasanya mengalami kecemasan saat harus berpisah dari orang tua atau pengasuhnya. Mereka menjadi rewel dan mudah menangis. Hal ini wajar dalam proses tumbuh kembang anak dan biasanya berhenti pada usia dua hingga tiga tahun.
Untuk anak usia prasekolah, adalah normal jika mereka mengalami rasa takut atau fobia terhadap hal-hal tertentu, seperti hewan, serangga, badai, ketinggian, air, darah, dan suasana yang gelap. Biasanya, ketakutan-ketakutan ini hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Banyak anak merasa cemas ketika masuk ke sekolah baru atau sebelum menjalani ujian. Ada pula anak yang merasa malu ketika berada di tengah orang lain.
Jika rasa takut dan khawatir yang wajar ini tidak juga hilang, atau mulai mengganggu kehidupan sekolah, di rumah, ataupun kegiatan bermain anak, bisa jadi tandanya anak membutuhkan dukungan dari tenaga profesional di bidang kesehatan mental.
Ingat, hanya dokter atau tenaga profesional kesehatan mental lainnya yang dapat mendiagnosis suatu kondisi kesehatan mental. Jadi, tak perlu ragu meminta saran dari dokter jika Anda mengkhawatirkan keadaan anak.
Tanda dan gejala kecemasan
Gejala kecemasan bisa rumit, bahkan timbul jauh setelah suatu kejadian yang membuat anak stres. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala kecemasan pada umumnya:
Gejala fisik:
- Napas terengah-engah, sakit kepala, atau merasa seperti akan kehilangan kesadaran
- Detak jantung jadi cepat, terkadang diiringi tekanan darah yang juga tinggi
- Gelisah, gemetar, atau rasa lemas pada kaki
- Rasa tidak nyaman di perut, termasuk kram perut, diare, atau ingin ke toilet berkali-kali
- Sulit tidur atau hilang selera makan
- Mulut kering, berkeringat berlebihan atau merasa kepanasan.
Gejala emosional dan mental
- Kesulitan untuk fokus, hilang konsentrasi
- Merasa panik, gugup, atau tegang
- Merasa kewalahan atau ketakutan
- Merasa tidak bisa mengendalikan suatu situasi
- Merasa letih dan mudah marah
Setiap orang punya pengalaman yang berbeda dengan rasa cemas. Wajar saja jika kita merasa lebih cemas atau tidak terlalu cemas dibandingkan orang lain terhadap situasi yang sama.
Anak yang mengalami kecemasan cenderung perlu berkali-kali ditenangkan oleh orang tua dan pengasuhnya. Anak juga mungkin tidak banyak bicara sehingga kondisi yang mereka alami ini dapat dengan mudah terabaikan. Perhatikanlah jika muncul tanda-tanda kecemasan agar Anda dapat meminta bantuan dan memberikan dukungan kepada anak sedini mungkin jika dibutuhkan.
Bantu anak menghadapi kondisinya
Jika anak Anda merasa cemas, hal pertama yang bisa dilakukan adalah memberitahukan anak bahwa perasaan itu akan berlalu. Dengan begitu, anak akan merasa lebih tenang. Ada pula hal-hal lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kecemasan dan lebih siap jika kecemasan terjadi.
- Mendiskusikan apa yang dirasakan anak: Minta anak untuk memperhatikan perasaan mereka saat cemas dan menceritakan apa yang sedang terjadi ketika perasaan itu muncul, apa yang mereka rasakan, seberapa lama merasa cemas dirasakan, dan apa kira-kira penyebab rasa cemas itu? Semakin anak dapat memahami perasaannya sekaligus merasa aman, akan semakin mudah juga bagi mereka untuk mengelola perasaan itu.
- Alihkan perhatian: Anak yang mengalami kecemasan sering mengajukan pertanyaan yang tidak bisa mereka jawab, misalnya, "kenapa seperti ini?” atau “saya kenapa?” Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, “Mau makan malam apa?” untuk membantu agar anak merasa punya kendali atas situasi dan berfokus pada momen yang sedang terjadi.
- Membangun kebiasaan sehat: Pola tidur dan makan yang sehat dapat membantu karena orang yang cemas terus menerus sering kali akan merasa sangat letih. Untuk anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun, para pakar menyarankan durasi tidur malam selama sembilan hingga 12 jam. Untuk anak remaja, durasi yang disarankan adalah delapan hingga 10 jam. Agar tidur berkualitas, orang tua perlu membatasi akses ke ponsel pada malam hari. Gawai pun sebaiknya tidak diletakkan di kamar.
- Bantu anak untuk menggunakan indra-indranya: Indra manusia adalah sarana ampuh untuk mengatasi rasa panik, cemas, dan stres. Berikut adalah kiat praktis untuk membantu anak menggunakan indranya:
Minta anak untuk duduk dengan nyaman dan bernapas secara perlahan. Lalu, minta mereka menyebutkan hal-hal yang membuat mereka tenang: 4 hal yang bisa dilihat, 3 hal yang bisa didengar, 2 hal yang bisa dicium aromanya, dan 1 hal yang bisa dicicipi. - Bernapas dari perut: Saat cemas, napas kita menjadi pendek-pendek dan kita cenderung bernapas lewat dada. Ingatkan anak untuk mencoba bernapas dengan otot perut agar paru-paru mendapatkan lebih banyak oksigen dan mereka dapat menjadi lebih tenang. Cobalah tiga langkah mudah berikut:
- Letakkan kedua tangan di atas perut
- Tarik napas dalam-dalam sebanyak lima kali. Hitung sampai lima setiap kali menarik dan mengembuskan napas. Tarik napas melalui hidung dan embuskan melalui mulut.
- Ceritakan kepada anak, saat menarik napas, ia sedang mengisi perutnya dengan udara seperti kita meniup balon. Sementara itu, saat mengembuskan napas, anak seperti sedang mengeluarkan udara dari balon secara perlahan.
Kapan bantuan tenaga profesional dibutuhkan?
Jika kecemasan sampai mengganggu keseharian anak, bantuan dari tenaga profesional bisa memberikan kontribusi. Dokter anak bisa memberikan rujukan kepada tenaga kesehatan mental yang dapat melakukan asesmen sehingga Anda bisa mendapatkan saran perawatan bagi anak yang tepat. Jika anak direkomendasikan konseling atau terapi, mereka dapat dipertemukan dengan profesional kesehatan mental yang terlatih agar dapat bicara tentang perasaannya dan cara-cara menghadapi perasaan itu.
Sebagai orang tua, penting untuk dicatat bahwa rasa cemas yang dialami anak bukanlah cerminan kualitas pengasuhan Anda. Kecemasan bukanlah hal yang sengaja ditunjukkan anak, atau dibuat-buat untuk mencari perhatian. Situasi ini tergolong serius dan tak jarang menimbulkan stres, tetapi dengan perhatian, cinta dan kasih sayang, kecemasan bisa dikelola serta diatasi.
Layanan dukungan kesehatan mental
Berikut adalah daftar layanan dukungan kesehatan mental yang dapat Anda hubungi:
- Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129
WA: 08111-129-129
- Layanan Sehat Jiwa (SEJIWA): 119 ext 8 (Aktif setiap hari, pukul 9 pagi hingga 9 malam)