Kelompok dukungan sebaya turut mencegah anemia

Setelah sekolah-sekolah ditutup akibat pandemi COVID-19, kelompok dukungan sebaya menjadi jembatan penting antara remaja putri dengan suplemen darah yang mereka butuhkan untuk mencegah anemia.

UNICEF
Nurjawanis and her classmates
UNICEF/2020/Blandina Rosalina Bait
30 Juli 2020

Nurjawani mengemban tugas penting. Sejak sekolahnya ditutup akibat COVID-19, ia yang berkunjung ke rumah 10 orang remaja putri yang tinggal di sekitar lingkungannya demi membagikan tablet tambah darah (TTD) untuk mencegah anemia.

Dalam survei daring yang dilakukan UNICEF, diketahui bahwa hampir 90 persen remaja putri di Indonesia berhenti mengonsumsi TTD selama pandemi. Hal ini menghambat layanan gizi esensial untuk remaja dengan dampak serius terhadap status gizi mereka.

Di sinilah Nurwajani—dan sukarelawan lain dari kelompok dukungan sebaya (KDS)—berperan. Mereka menjaga agar akses ke layanan gizi yang esensial bagi remaja tetap terbuka.

Nurwajani yang berusia 14 tahun menikmati tanggung jawabnya. “Aku senang dengan tugas ini. Aku tidak hanya bisa membantu teman-teman tetap sehat di masa pandemi, tapi jadi bisa bertemu mereka juga meskipun cuma beberapa menit,” katanya.

Kelompok Nurwajani adalah satu dari 186 KDS yang tersebar di 48 sekolah. Mereka adalah bagian dari program multisektor yang bertujuan mengatasi kondisi kekurangan gizi, anemia, dan obesitas. Pada tahun 2019, lebih dari 60.000 remaja putri di satu provinsi sudah terjangkau TTD—4.000 di antara mereka terjangkau oleh sukarelawan KDS seperti Nurwajani.

Nurjawanis delivers IFA tablets
UNICEF/2020/Blandina Rosalina Bait
Nurjawanis memerikan TTD kepada sesama remaja putri yang tinggal di dekat rumahnya di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Inisiatif seperti di atas adalah salah satu bentuk dukungan UNICEF untuk menjawab permasalahan gizi di Indonesia. Inisiatif-inisiatif ini penting, mengingat hampir 23 persen anak perempuan di Indonesia berusia antara 14 hingga 18 tahun mengalami anemia. Seperti halnya dengan uluran tangan Nurwajani, UNICEF memerlukan uluran tangan Anda untuk mencegah malnutrisi.

Anemia, kondisi berupa rendahnya kadar sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, umumnya disebabkan oleh kekurangan mikronutrien dan gizi yang tidak memadai. Tanpa pengobatan, anemia menyebabkan penderitanya mudah letih, sesak napas, sulit berkonsentrasi, dan daya kognisinya berkurang.

Anemia pada remaja putri dapat berlanjut hingga mereka dewasa hingga menjadi ibu dengan anemia. Pada masa kehamilan, anemia meningkatkan risiko perdarahan pasca-persalinan, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Pada bayi-bayi yang bertahan hidup, mereka berisiko mengalami stunting dan dengan demikian mempertahankan siklus malnutrisi. Donasi Anda hari ini dapat membantu menghentikan situasi tersebut.

An adolescent girl takes an IFA tablet
UNICEF/2020/Blandina Rosalina Bait
Seorang remaja perempuan mengonsumsi TTD setelah menerimanya dari Nurwajanis.

“Di sekolah, aku belajar kalau anemia seringnya dialami remaja perempuan, terutama jika sedang datang bulan. Tablet tambah darah penting agar remaja perempuan tidak mengalami anemia dan sirkulasi darahnya membaik, sehingga mereka dapat berkonsentrasi dan hidup dengan sehat,” Nurwajani berkisah dengan penuh semangat.

Sejak pandemi COVID-19 bermula, Nurwajani harus menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri sendiri dan teman-temannya. Sebelum bertamu ke rumah teman untuk membagikan TTD, ia selalu membuat janji terlebih dahulu. Ia juga taat mengenakan masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, dan menemui teman di area luar rumah mereka agar berada di udara terbuka.

“Setelah membagikan TTD, tugasku belum selesai,” katanya. “Aku juga harus ingatkan teman-teman untuk minum tabletnya.”

Nurjawani sendiri rutin mengonsumsi TTD sekali seminggu. “Aku harus berikan contoh, meskipun rasanya sedih dan sepi minum TTD di rumah sendirian, bukannya bareng teman di sekolah,” katanya sambil menghela napas.

Misi UNICEF pun tidak akan berakhir hingga tidak ada lagi anak yang mengalami kekurangan gizi, stunting, atau terganggu kesehatannya akibat asupan gizi yang tidak memadai. Donasi Anda untuk mencegah anemia, menghentikan stunting, dan membantu anak-anak tumbuh sehat dan kuat sangat kami hargai. Terima kasih!