COVID-19 dan masker: Tips untuk keluarga
Hal-hal yang penting yang perlu diketahui tentang masker untuk melindungi keluarga
- Tersedia dalam:
- English
- Bahasa Indonesia
Masker memang membantu mencegah penyebaran virus COVID-19. Namun, sebagaimana dialami banyak orang tua, membiasakan anak-anak mengenakan masker tidak selalu mudah.
Untuk membantu Anda mengambil keputusan terbaik untuk keluarga, kami telah merangkum informasi terbaru dari pakar mengenai masker dan COVID-19, cara memakai dan merawat masker dengan benar, dan beberapa kiat agar Anda berhasil memperkenalkan penggunaan masker kepada keluarga.
Anda juga dapat membaca informasi umum mengenai COVID-19, gejala, penularan, dan cara melindungi diri sendiri dan anak melalui tautan COVID-19: Informasi penting untuk orang tua.
Apa fungsi masker atau penutup wajah?
Salah satu media penularan utama COVID-19 adalah butiran cairan (droplet) dari saluran pernapasan yang terlontar saat seseorang berbicara, bernyanyi, batuk, atau bersin. Penelitian lebih jauh tentang COVID-19 masih berjalan, tetapi sudah diketahui bahwa orang yang tidak menunjukkan gejala pun bisa menyebarkan virus. Artinya, sebagian orang dapat menularkan penyakit walaupun tidak disadari.
Sebab itulah menjaga jarak fisik sangat penting, terutama di tempat-tempat dengan angka penularan yang tinggi. Akan tetapi, jarak aman tidak selalu dapat dipertahankan saat kita berada di tempat umum yang ramai. Di tempat seperti ini, penggunaan masker kain sangat dianjurkan agar kita bisa saling melindungi.
Namun, perlu diingat bahwa masker saja tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan COVID-19. Kita semua harus melanjutkan menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan. Dengan melakukan langkah-langkah ini bersama-sama, kita bisa mengalahkan COVID-19.
Jenis masker apa yang dibutuhkan keluarga?
Masker nonmedis (yaitu masker kain atau pelindung wajah): Bagi keluarga-keluarga yang tinggal di wilayah dengan angka penularan COVID-19 yang tinggi dan tidak memiliki gejala apa pun, jenis masker yang disarankan adalah masker nonmedis.
Masker medis: Masker medis disarankan bagi Anda atau anggota keluarga yang lebih berisiko terkena penyakit berat akibat COVID-19 (lansia berusia di atas 60 tahun atau seseorang dengan kondisi kesehatan bawaan), atau jika Anda sedang merawat pasien COVID-19. Masker medis juga diperlukan bagi Anda yang menunjukkan gejala-gejala COVID-19 agar Anda dapat melindungi orang lain.
Apa jenis masker kain yang paling baik?
Masker atau pelindung wajah yang terbuat dari kain bisa diproduksi dari berbagai jenis bahan. Banyak toko yang menjual masker, atau Anda bisa membuatnya sendiri. Penelitian mengenai masker kain masih berjalan, tetapi secara umum efektivitasnya bergantung pada jenis dan jumlah lapisan kain pada masker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tiga lapisan yang terdiri dari:
- Lapisan dalam, terbuat dari bahan berdaya serap seperti katun
- Lapisan tengah, terbuat dari bahan bukan tenun, seperti polipropilen
- Lapisan terluar, terbuat dari bahan tanpa daya serap, seperti poliester atau kain dengan kandungan poliester
Apa pun jenis pelindung wajah yang dipilih, pastikan pelindung dilengkapi tali elastis agar tidak mudah lepas dan selalu menutupi area hidung, mulut, dan dagu.
Kapan masker sebaiknya digunakan?
Silakan rujuk aturan penggunaan masker di situasi atau tempat tertentu atau rekomendasi usia kepada otoritas setempat di wilayah tempat tinggal Anda.
Dalam hal anak, penggunaan masker bergantung pada beberapa hal, antara lain usia dan kemampuan mereka mengenakan masker dengan aman dan benar. Untuk informasi lebih jauh, silakan lihat Panduan UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia .
Jika angka penularan COVID-19 di area tempat tinggal Anda tergolong tinggi, maka masker kain perlu dikenakan setiap kali Anda berada di tempat umum, yaitu saat jarak fisik sulit dijaga, dan setiap kali berada di area umum yang tertutup/dalam ruangan. Sebisa mungkin, hindari tempat-tempat ramai dan ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara yang baik.
Saat ini, banyak beredar informasi tidak akurat tentang penggunaan masker dan COVID-19. Pastikan Anda selalu merujuk informasi dari sumber tepercaya seperti UNICEF, WHO, dan otoritas setempat saat perlu mengambil keputusan terkait kesehatan keluarga.
Bagaimana dengan anak-anak?
Masker tidak perlu digunakan oleh siapa pun yang tidak bisa melepas masker tanpa bantuan—termasuk di antara mereka adalah bayi dan balita, atau seseorang dengan kesulitan bernapas.
Saran dari UNICEF dan WHO :
Anak berusia lima tahun ke bawah tidak perlu diwajibkan mengenakan masker. Anjuran ini dibuat demi keselamatan anak dan fakta bahwa setiap anak boleh jadi mencapai tahap perkembangan pada usia yang berbeda-beda.
Anak usia 6-11 – mengenakan masker berdasarkan tingkat risiko. Faktor risiko termasuk penularan lokal; kemampuan anak untuk mematuhi aturan; kehadiran orang dewasa; dan pertimbangan lain seperti kondisi disabilitas atau penyakit bawaan.
Anak usia 12 ke atas dapat diminta mengikuti aturan mengenakan masker yang sama dengan yang berlaku untuk orang dewasa.
Rekomendasi pemakaian masker dapat berbeda di setiap negara. Carilah informasi dari otoritas setempat mengenai persyaratan khusus. Apabila otoritas Anda mewajibkan anak usia lima tahun ke bawah mengenakan masker, maka Anda atau orang lain yang mengasuh anak harus selalu ada di dekat anak untuk memastikan masker digunakan dengan aman.
Jika Anda atau anggota keluarga memiliki kondisi kesehatan atau disabilitas yang menyulitkan penggunaan masker, silakan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai langkah pencegahan COVID-19 yang paling tepat untuk situasi Anda.
Saat berolah raga, pilihlah tempat yang cukup aman sehingga masker tidak dibutuhkan, seperti di rumah atau area lain (misal, ruang terbuka) yang memungkinkan Anda menjaga jarak dari orang lain. Anak dan orang dewasa tidak perlu menggunakan masker saat berolah raga atau melakukan aktivitas fisik agar napas tidak terganggu. Keringat dapat membasahi masker sehingga kita sulit bernapas dan masker yang basah justru mengundang kuman.
Apa yang perlu diperhatikan saat memilih masker untuk anak?
Banyak masker dirancang untuk orang dewasa sehingga ukurannya terlalu besar untuk anak. Sebelum membeli, perhatikan ukuran masker dan pilih yang cocok dengan anak Anda. Anda pun dapat membuat sendiri masker untuk anak. Yang terpenting, pastikan bahwa masker menutupi area mulut, hidung, dan dagu tanpa celah pada sisi wajah dan masker tidak menghalangi pandangan. Pastikan anak bisa bernapas dengan nyaman, termasuk saat berjalan cepat dan berbicara.
Cara membersihkan masker kain
Cucilah masker kain dengan sabun atau detergen, idealnya dengan air panas (setidaknya 60 derajat Celsius), minimal satu kali sehari. Jika Anda menggunakan mesin cuci, ubahlah pengaturan mesin agar sesuai dengan jenis kain. Jika mencuci dengan tangan, gunakanlah air panas yang dicampur dengan sabun. Setelah selesai, jemur masker hingga kering sebelum dipakai kembali. Jika tidak segera dipakai, masker perlu disimpan di dalam wadah/kantung bersih.
Cara mengenakan masker dengan benar
Mengenakan, melepas, dan merawat masker dengan benar sangat penting bagi perlindungan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Simak langkah-langkah di bawah dan cobalah lakukan dengan keluarga secara rutin hingga terbiasa.
Sebelum mengenakan masker
- Sebelum mengenakan masker, selalu cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air.
- Pastikan masker dalam keadaan bersih dan tidak robek atau berlubang. Jangan kenakan masker yang kotor atau rusak.
- Sesuaikan posisi masker agar menutupi mulut, hidung, dan dagu serta tidak menimbulkan celah pada kedua sisi wajah.
- Pastikan Anda tetap nyaman bernapas dengan masker.
Saat mengenakan masker
- Segera ganti masker jika kotor atau basah.
- Jangan kenakan masker di bawah hidung atau dagung atau di kepala—masker harus sepenuhnya menutupi mulut dan hidung agar efekif.
- Jangan sentuh masker yang sedang dikenakan.
Kiat: Jika masker hendak dilepas dan digunakan kembali pada hari yang sama, selalu siapkan tas/kantung bersih untuk menyimpan masker. Masing-masing anggota keluarga perlu memiliki kantung terpisah. Masukkan atau keluarkan masker dari kantungnya dengan cara memegang tali masker (tanpa menyentuh permukaan masker) untuk menghindari kemungkinan kontaminasi. Jangan lupa mencuci tangan sebelum mengenakan masker.
Melepas masker
- Cuci tangan sebelum melepas masker.
- Lepaskan masker dengan memegangnya pada bagian tali. Jangan sentuh bagian permukaan masker.
- Cuci tangan setelah melepaskan masker.
- Masker kain perlu dicuci setiap kali selesai digunakan, kemudian disimpan di dalam kantung yang bersih.
- Masker medis adalah masker sekali pakai. Buanglah masker bekas pakai ke tempat sampah bertutup.
Hindari 6 kesalahan umum ini
Dari kiri ke kanan:
- Jangan tarik masker hingga berada di bawah hidung
- Jangan biarkan dagu terbuka
- Jangan tarik masker hingga ke bawah dagu
- Jangan sentuh masker saat dikenakan
- Jangan mengenakan masker yang longgar
- Jangan kenakan masker yang kotor, rusak, atau basah.
Mendiskusikan masker dengan anak-anak
Pandemi COVID-19 telah mengganggu kehidupan keluarga di seluruh dunia. Wabah ini menyebabkan stres, kegelisahan, dan rasa sedih. Dapat dipahami bahwa penggunaan masker boleh jadi memperparah perasaan ini pada anak-anak, terutama jika anak tidak pernah mengenakan masker. Bagi anak-anak usia muda secara khusus, mengenakan masker bisa terasa membingungkan dan mengganggu.
Jika keluarga Anda belum pernah mengenakan masker sebelumnya maka diskusikanlah hal ini dengan anak-anak secara terbuka dan positif. Menggunakan masker secara teratur perlu pembiasaan. Untuk itu, anak-anak perlu sering diingatkan dan diajak memakai masker secara konsisten. Sampaikan juga kepada anak bahwa penggunaan masker harus dipadukan dengan langkah pencegahan lain (seperti menjaga jarak fisik dan sering mencuci tangan) untuk melindungi diri dan orang lain.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan penggunaan masker kepada keluarga Anda:
Berdiskusi secara terbuka
Saat berdiskusi, gunakanlah bahasa sesuai usia anak dan bersikaplah peka terhadap kecemasan yang mungkin dialami anak. Sampaikan Anda paham bahwa mengenakan masker tidak menyenangkan, lalu jelaskan bahwa dengan mengenakan masker kita sedang membantu orang lain, termasuk lansia dan anggota masyarakat lain yang lebih rentan. Mengenakan masker menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama.
Ingatkan anak bahwa saat ini para pakar sedang bekerja keras untuk menghentikan COVID-19. Tetapi mereka butuh bantuan kita; artinya, kita pun perlu melakukan setiap langkah pencegahan yang kita bisa.
Semua orang juga perlu ingat bahwa mengenakan masker saja tidak melindungi kita sepenuhnya. Kita harus sering mencuci tangan dan menjaga jarak dari orang lain saat berada di luar rumah.
Mendengarkan dan menunjukkan empati
Berikan anak kesempatan berbicara. Perhatikan jika mereka menunjukkan tanda-tanda kegelisahan, seperti perubahan bahasa tubuh atau nada suara. Jawablah setiap pertanyaan sebisa Anda. Mungkin, tidak semua pertanyaan dapat Anda jawab. Hal ini wajar karena situasi ini adalah situasi baru untuk kita semua. Namun, ingatkan anak bahwa mereka dapat selalu berkomunikasi dan bertanya kepada Anda. Tanyakan kabar mereka secara berkala. Bergantung pada usia anak, Anda dapat membuka percakapan dengan menanyakan informasi yang mereka dapat dari teman. Pastikan mereka selalu mendapat informasi yang valid.
Membangun kebiasaan baru dari rumah
Cobalah mengenakan masker bersama-sama anak di rumah. Mulai dengan durasi singkat lalu perpanjang secara bertahap hingga anak terbiasa. Dipandu langkah-langkah di atas, berlatihlah cara memasang, mengenakan, dan melepas masker bersama-sama.
Ingat, anak usia muda masih mengandalkan komunikasi visual seperti senyum. Ajak mereka tersenyum sambil mengenakan masker dan coba gunakan nada suara untuk mengekspresikan sikap Anda. Hal lain yang bisa dicoba adalah memasangkan masker pada boneka kesayangan anak agar masker terlihat lebih akrab bagi mereka.
Libatkan anak
Ada beragam desain dan warna masker. Bagi anak, hal ini boleh jadi merupakan kesempatan ekspresi diri. Jadikan kegiatan memilih kain dan masker sebagai kegiatan seru yang melibatkan mereka. Semakin anak menyukai maskernya, semakin mungkin ia mengenakan masker tanpa perlu diminta atau diawasi.
Konsisten
Kepatuhan mengenakan masker adalah hasil kebiasaan baru. Jadi, berikan contoh perilaku yang baik dan konsisten. Carilah kesempatan untuk mengingatkan pentingnya mengenakan masker dengan benar. Minta keluarga untuk saling mengingatkan jika ada anggota yang lalai. Anak-anak akan tahu dengan cepat jika ada suatu aturan yang tidak dijalankan dengan konsisten, jadi pastikan Anda memberikan contoh yang benar. Ingatkan juga keluarga besar dan teman-teman untuk mengikuti rekomendasi pemakaian masker.