18 Juni 2020

Sanitasi Aman untuk Feby

“Waktu Feby kena diare DAN tipus sekaligus, saya langsung berpikir untuk cepat-cepat beli jamban. Tapi penghasilan saya dan suami terbatas untuk kebutuhan sehari-hari saja.” Sri, ibu Feby. Begitu Sri bercerita dalam perjalanan pulang menyusuri gang sempit menuju rumahnya. Salah satu anaknya, Feby, 9, membuntutinya tanpa bersuara. Rumah mereka..., Kampanye Stop Buang Air Sembarangan, Sri dan suaminya, Suryatul Handi, bekerja sebagai buruh tani. Upah harian mereka hanya cukup untuk makan, membeli sabun, dan kebutuhan dasar lainnya. Biaya pembangunan jamban tak terjangkau, belum termasuk pipa air minum di dalam rumah. “Dulu aku buang air besar di got. Waktu kena diare, rasanya lemas dan pusing. Aku gak mau sakit diare lagi."..., Tantangan membangun dan merawat sanitasi aman, Walau demikian, keberadaan jamban tak serta-merta berarti hilangnya ancaman diare. Di lingkungan Feby, pencemaran air akibat limbah toilet yang dibuang sembarangan masih merupakan masalah besar. Menurut studi Bank Dunia baru-baru ini, sekitar 95 persen dari limbah BAB di Indonesia dibuang tanpa diolah terlebih dahulu di Instalasi Pengelolaan..., Menuju Sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Aman, Karena pemberian jamban kepada penduduk tak cukup untuk membangun sistem sanitasi aman yang berkesinambungan, UNICEF bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk merancang peta jalan bagi pembangunan sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik yang kokoh dan berkelanjutan. Di bawah inisiatif ini, tak hanya jumlah jamban dan..., Ingin membantu anak-anak hidup lebih layak dan lebih sehat?, Berkat sumbangan dari para dermawan di Indonesia dan kerja sama dengan ahli dan pekerja WASH ( Water, Sanitation and Hygiene ) di seluruh pelosok Nusantara, UNICEF telah berhasil membantu menyediakan fasilitas sanitasi aman untuk keluarga Feby dan keluarga pra-sejahtera lainnya. Meski demikian, masih banyak yang harus dilakukan untuk menjadikan...
03 Juni 2020

Tantangan Belajar Dari Rumah di Masa Pandemi COVID-19

Pada pukul 7 pagi, Moreyna bangun dengan bersemangat. Sama seperti hari-hari bersekolah sebelum terjadi pandemi COVID-19, ia langsung mandi, sarapan, dan mengenakan seragam. Lalu, ia meminta diantarkan ke sekolah oleh ibunya karena berharap “semuanya sudah normal lagi.” Tak lama kemudian, ia melihat sekolah masih ditutup. Suasana hatinya pun..., Dampak nyata pandemi terhadap pendidikan, Sejak pandemi COVID-19 dimulai, sekolah Moreyna ditutup atas perintah pemerintah daerah. Moreyna adalah satu dari 62,5 juta murid di Indonesia—dari semua jenjang—yang tidak punya pilihan selain belajar dari rumah. Peralihan ke proses pembelajaran dari rumah yang belum pernah terjadi sebelumnya berdampak luar biasa terhadap murid, orang tua, dan..., Dukungan UNICEF untuk pemerintah, Dengan adanya pandemi, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah yang tepat untuk mendukung anak belajar dari rumah (BDR). Misalnya, penyesuaian aplikasi belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan* (Kemendikbud) dan Kementerian Agama serta pelatihan untuk guru tentang penggunaan platform belajar daring. Akan tetapi, bagi murid..., Tantangan ke depan, Dalam rangka mengatasi dampak pandemi, pemerintah telah menyepakati beragam kemitraan. Di antaranya adalah kemitraan dengan perusahaan teknologi pendidikan untuk penyediaan akses gratis ke platform belajar daring dan dengan operator telekomunikasi untuk pengadaan kuota internet gratis bagi guru dan murid. Lepas dari upaya di atas, kesenjangan..., Tak ideal, namun berjalan, Bagi anak-anak yang relatif lebih beruntung seperti Moreyna dan Joaquin, 8, situasi tampaknya membaik. Maria sendiri melihat perubahan positif dalam perilaku putrinya. “Moreyna sekarang malah lebih suka belajar dari rumah karena selalu ada saya,” katanya, dan menambahkan bahwa Moreyna akan memasuki jenjang SD sebentar lagi. Moreyna pun sekarang..., Ingin membantu anak-anak Indonesia belajar dari rumah di tengah pandemi?, Berkat sumbangan dari para dermawan di Indonesia, UNICEF dapat bekerja sama dengan sekolah, madrasah, guru, dan pejabat pemerintah di sektor pendidikan dan agama di seluruh Indonesia agar anak seperti Moreyna dan Joaquin dapat belajar dengan efektif dari rumah. Akan tetapi, jika pandemi COVID-19 terus berlanjut, maka pembukaan kembali sekolah...