Seiring anak-anak Indonesia kembali ke sekolah, UNICEF serukan tindakan segera untuk mengatasi krisis pembelajaran

13 Juli 2022
Students attend class at Maradekaya II Elementary School in Makassar, South Sulawesi Province, Indonesia.
UNICEF/2022/UN0630091

Jakarta, 13 Juli 2022 – Seiring dengan kembalinya anak-anak di seluruh Indonesia ke sekolah dan menyongsong tahun ajaran baru, UNICEF menyerukan tindakan segera untuk mengatasi dampak berat COVID-19 terhadap pembelajaran anak, khususnya murid yang paling rentan.

Lebih dari dua tahun semenjak pandemi COVID-19 dimulai, murid dan guru di Indonesia serta di seluruh dunia berjuang mengatasi krisis pembelajaran yang masif. Menurut laporan bulan Juni 2022 dari UNICEF, UNESCO, Bank Dunia, dan lembaga lain, diperkirakan 70 persen anak di dunia berusia 10 tahun tidak dapat memahami teks sederhana. Angka ini naik dari 57 persen sebelum pandemi.

Di Indonesia, penutupan sekolah yang berkepanjangan dan pembukaannya kembali yang terhalang COVID-19 berdampak terhadap 60 juta anak dan menyebabkan ketertinggalan pembelajaran yang signifikan. Di beberapa daerah, ditemukan kenaikan persentase murid kelas awal yang tidak dapat membaca. Situasi ini merupakan refleksi dari tren regional dan global. Penurunan kemampuan murid lebih mengkhawatirkan di kalangan anak-anak dalam situasi rentan, termasuk anak dari rumah tangga berpendapatan rendah, di perdesaan dan daerah tertinggal, dan anak dengan disabilitas.

Sebuah studi baru dari UNICEF menemukan bahwa tiga dari empat orang tua dengan anak usia sekolah merasa prihatin terhadap ketertinggalan pembelajaran yang dialami anak mereka. Analisis Bank Dunia terhadap Programme for International Student Assessment (PISA) memprakirakan penurunan sebesar 16 poin pada skor membaca murid-murid usia 15 tahun dari Indonesia.

“Setelah guncangan yang parah dan belum pernah terjadi sebelumnya di dunia pendidikan dan pembelajaran akibat COVID-19, langkah penting yang paling pertama perlu diambil adalah mengembalikan anak-anak ke sekolah,” ujar Pelaksana Tugas Perwakilan UNICEF Indonesia Robert Gass. “Memulihkan pembelajaran harus menjadi perhatian utama dalam upaya pemulihan dari pandemi. Kita harus membantu semua murid agar dapat mengejar ketertinggalan mereka, kemudian mengambil langkah maju. Tanpa tindakan segera, banyak anak berisiko menjadi sangat tertinggal sehingga tidak akan pernah bisa mengejar atau putus sekolah sama sekali. Kita harus lakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini.”

Seiring dengan Indonesia mempersiapkan diri sebagai tuan rumah KTT G20 pada tahun ini, forum tempat komitmen-komitmen penting untuk mengatasi dampak pandemi akan diambil, UNICEF mendesak para pengambil keputusan di Indonesia untuk memastikan agar rencana pemulihan pembelajaran nasional meliputi intervensi-intervensi nyata yang membantu anak membangun keterampilan dasar penting—khususnya keterampilan literasi dan berhitung—serta keterampilan abad ke-21, yang esensial bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik kelak dan di tengah pasar tenaga kerja yang terus berubah.

Untuk memastikan agar setiap anak di Indonesia bisa membaca pada usia 10 tahun, UNICEF menyerukan tindakan yang diakselerasi dengan kerangka RAPID. Kerangka ini dikembangkan untuk melakukan upaya reach (menjangkau) dan mempertahankan setiap anak di sekolah, assess (menilai) tingkat pembelajaran secara teratur, prioritize (memprioritaskan) pengajaran keterampilan dasar, increase (meningkatkan) pembelajaran, dan develop (mengembangkan) sistem yang lebih kuat untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan anak sehingga setiap anak siap untuk belajar.

UNICEF mendukung upaya-upaya yang diambil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan kementerian lain yang terkait untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran. Antara lain, dengan mendukung guru-guru PAUD yang membantu murid mengatasi ketertinggalan, dengan fokus pada kemampuan literasi dan berhitung, melalui inisiatif seperti program Pengembangan Anak Usia Dini-Holistik Integratif (PAUD HI) yang dilaksanakan di tiga provinsi di kawasan timur Indonesia, serta membantu para guru kelas awal jenjang pendidikan dasar meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajarkan kemampuan literasi dan berhitung. Selain itu, UNICEF mendukung upaya pemanfaatan teknologi digital untuk membangun keterampilan abad ke-21 di kalangan remaja.  

Kontak Media

Kinanti Pinta Karana
Spesialis Komunikasi
UNICEF Indonesia
Tel: +62 8158805842

Tentang UNICEF

UNICEF mempromosikan hak-hak dan kesejahteraan setiap anak melalui setiap kegiatannya. Bersama dengan para mitra, kami bekerja di lebih dari 190 negara dan wilayah untuk mengubah komitmen itu menjadi aksi nyata dengan fokus untuk menjangkau anak yang paling rentan dan paling terpinggir, demi semua anak, di mana pun mereka berada.

Untuk informasi lebih jauh tentang UNICEF dan kerja-kerjanya untuk anak, silakan kunjungi  www.unicef.org.

Ikuti UNICEF di FacebookInstagram, Twitter, dan Linkedin.