5 cara bagi para ayah untuk mendukung imunisasi anak

Keterlibatan ayah dalam pemberian imunisasi akan meningkatkan kepercayaan diri keluarga untuk memenuhi hak anak untuk tumbuh sehat

Mohammad Ruhul Amin & Sartini Saman
Father holding his son
UNICEF/2019/Sharanjit
18 Juni 2021

Tahukah Anda bahwa sebagian kelompok masyarakat memandang ibu sebagai sosok utama yang bertanggung jawab atas kesehatan dan kecukupan gizi anak?

Di beberapa tempat, salah satu penyebab cakupan imunisasi yang rendah adalah penolakan para ayah terhadap vaksin bagi anak-anak mereka karena berbagai alasan. Dalam sebuah penelitian, 50% responden menyatakan keputusan untuk mendapatkan layanan imunisasi dipengaruhi oleh pasangan mereka dan hanya 27% yang memutuskan sendiri[1]. Sebagai orang tua yang baik, apa yang dapat dilakukan para ayah untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal?

Patut diingat bawa keterlibatan ayah dalam pemberian imunisasi akan meningkatkan kepercayaan diri keluarga untuk memenuhi hak anak untuk tumbuh sehat, sekaligus melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Jika Anda seorang ayah, berikut adalah 5 cara yang dapat dilakukan untuk mendukung imunisasi:

1. Mencari informasi tentang vaksin

Tidak ada kata terlambat untuk berkonsultasi dan meminta informasi yang akurat dari tenaga kesehatan seputar imunisasi anak. Orang tua dapat menyimak informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan situs UNICEF.

Seorang bayi membutuhkan vaksin Hepatitis B pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Imunisasi sedari dini ini akan memberikan perlindungan yang optimal. Artinya, mencari informasi tentang imunisasi anak dapat dimulai sejak masa kandungan, bahkan mulai dari saat merencanakan kehamilan.

2. Pelajari jadwal imunisasi

Kalender imunisasi anak tersedia pada tautan ini dan juga dapat diakses dengan mudah pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Agar imunisasi tidak terlewat, orang tua bisa menggunakan kalender pengingat dengan alarm atau cara lainnya untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Apabila terjadi keterlambatan, tidak perlu panik. Silakan hubungi Puskesmas, Posyandu, atau klinik terdekat dan segera buat janji temu untuk jadwal imunisasi susulan.

3. Bangun kepercayaan diri, ambil inisiatif, dan sampaikan dukungan terhadap imunisasi

Pasangan dan keluarga memerlukan dukungan dan arahan positif dari ayah seputar imunisasi anak. Diskusi tentang imunisasi ada kalanya sulit dan tidak menghasilkan keputusan yang tegas. Gunakan berbagai cara untuk tunjukkan dukungan Anda pada masa-masa penting ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang memotivasi dapat membantu menghilangkan keraguan yang mungkin dirasakan pasangan. Sebagai ayah yang bertanggung jawab, Anda pun bisa memainkan peran penting untuk memastikan anak mendapatkan status imunisasi lengkap.

4. Ikut hadir saat pelayanan imunisasi

Pemberian imunisasi dapat menimbulkan stres terhadap anak dan ibunya, sehingga kehadiran seorang ayah dapat meringankan beban mereka sekaligus memberikan keyakinan dan dukungan yang dibutuhkan. Meskipun kedua orang tua tidak selalu dapat menemani anak saat imuniisasi, cobalah untuk hadir sesering mungkin. Kehadiran kedua orang tua juga menjadi kesempatan bagi ayah dan ibu untuk mendapatkan informasi langsung dari tenaga kesehatan, termasuk mendiskusikan isu-isu yang mengganjal. Orang tua dapat mengetahui apa-apa saja yang perlu diantisipasi dalam beberapa bulan ke depan dan saling mendukung untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi tepat waktu.

El Asamau
UNICEF/2020/Rey Padji

Mari simak kisah yang menginspirasi dari Kupang. Dari seorang pasien pertama COVID-19 di Nusa Tenggara Timur, ia kini menjadi pejuang imunisasi. Ia adalah juga seorang ayah.

Setelah dinyatakan positif COVID-19, ia menemukan semangat dan tekad untuk memastikan kesehatan anak-anaknya

Baca kisah El-Asamau

5. Dukung imunisasi di lingkungan sekitar melalui diskusi dengan sesama orang tua

Sebarkan informasi yang tepat seputar imunisasi kepada orang tua lain dan bantulah keluarga-keluarga mendapatkan perlindungan optimal dari imunisasi lengkap. Bersama, kita bisa pastikan keluarga dan komunitas Anda bebas dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

UNICEF mengucapkan terima kasih pada Yusneri, SKM, MM, dari Kementerian Kesehatan RI, atas kontribusinya pada artikel ini.


[1] https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/2020/September/community-perception-survey-en-01-09-2020.pdf