Vaksin COVID dukung rencana kembalinya pembelajaran tatap muka di sekolah

Meningkatnya tingkat vaksinasi memberikan harapan bagi guru dan orang tua setelah lebih dari satu tahun pembelajaran jarak jauh

Suzanna Dayne
Situation in vaccination drive
UNICEF/UN0473660/Ijazah
28 September 2021

Bali, Indonesia - Sudah lebih dari satu tahun ruang-ruang kelas di SD No. 1 Sempidi, Kabupaten Badung, Bali, sepi dari aneka kegiatan. Namun, hari ini, sekelompok tenaga kesehatan datang untuk mengubah suasana itu berbekal perlengkapan khusus: vaksin COVID-19. 

“Sekolah ini kami gunakan sebagai sentra vaksinasi desa. Semua guru dan tenaga kesehatan di Kabupaten Badung sudah divaksin, dan cakupan untuk lansia sudah mencapai 95%. Sekarang, kami memperluas vaksinasi untuk masyarakat umum,” jelas dr. Wayan Darta, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.  

Bali mencatatkan kenaikan angka kasus pada awal tahun. Program vaksinasi pun dipercepat segera setelah pasokan vaksin tersedia. Indonesia memenuhi sebagian kebutuhan vaksinnya melalui COVAX, skema internasional yang menyediakan akses yang adil kepada vaksin. UNICEF memimpin upaya mengadakan dan memasok vaksin. 

Made Sucia Dewi shows her vaccine certificate.
UNICEF/UN0473650/Ijazah
Made Sucia Dewi menunjukkan surat keterangan vaksin. Suaminya, Made Dwi Andika, seorang pekerja kebersihan, sudah menerima vaksin lengkap pada awal tahun ini.

Made Sucia Dewi, ibu dua anak, baru saja menerima vaksin dosis pertamanya. Ia berharap, dengan program vaksinasi yang semakin gencar, putrinya dapat bersekolah secara tatap muka mulai tahun ajaran ini. 

“Ratna baru kelas satu dan sejauh ini belajar secara jarak jauh. Saya ingin Ratna bisa belajar di sekolah. Ia perlu awal yang baik dalam kehidupannya,” katanya. 

English teacher Yuli Andriyani and senior education official Wayan Koper at Sempidi primary school.
UNICEF/UN0473646/Ijazah
Guru mata pelajaran Bahasa Inggris Yuli Andriyani dan Wayan Koper dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga di SD No. 1 Sempidi. Sekolah ini ditutup sejak Maret 2020.

Yuli Andriyani, guru di SD No. 1 Sempidi, menyaksikan sendiri dampak pembelajaran daring yang berlangsung berkepanjangan terhadap anak didiknya. 

“Saya kasihan melihat murid-murid saya yang belajar menggunakan ponsel. Itu tidak mudah. Harapan saya, dengan adanya vaksin, anak-anak kembali ke sekolah agar dapat belajar lebih banyak dan lebih berprestasi... serta bertemu dengan teman-temannya,” ujarnya.  

Kabupaten Badung sedang bersiap membuka kembali sebuah sekolah dasar pada bulan Juli sebagai percobaan. Sekolah ini berada di zona hijau, yaitu area dengan laju penularan COVID-19 yang rendah. 

“Semua guru sudah menerima vaksin dan protokol kesehatan yang ketat akan diterapkan, sehingga kami siap untuk melihat apakah sekolah-sekolah sudah bisa dibuka dengan aman,” kata Wayan Koper, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Badung. “Tanpa vaksin, dan jika belum semua guru menerima vaksin, kami tidak akan berani membuka sekolah,” tambahnya.

UNICEF dan para mitranya mengupayakan ketersediaan vaksin COVID-19 di negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melalui COVAX—skema internasional untuk akses yang adil kepada vaksin.