Kebersihan dan kesehatan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat terpencil

Di tengah pandemi, masyarakat bersatu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat

UNICEF
Yapsi sub-district in Papua
UNICEF/2020/Supangkat Job
10 Juli 2020

Di masyarakat perdesaan yang berada jauh dari pusat-pusat kota nan sibuk, perubahan terjadi dengan perlahan. Bahkan, terlalu lambat bagi sebagian orang. Situasi ini amat diketahui oleh Indri, seorang tenaga kesehatan lingkungan yang rutin bertolak dari puskesmas tempatnya bertugas ke daerah-daerah terpencil untuk mengedukasi masyarakat tentang kebersihan.

Indri, misalnya, telah bertahun-tahun mencoba membujuk warga di Purnawajati agar menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) karena risikonya yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Tak sedikit warga yang menolak saat pertama kali mendapatkan penjelasan.

Namun, Indri tak mau menyerah begitu saja. Berkat kegigihannya, ia berhasil mengajak penduduk desa untuk bergotong-royong membangun toilet komunal. Hasilnya, Desa Purnawajati menjadi desa pertama di Kecamatan Yapsi yang dinyatakan bebas BABS.

Saat COVID-19 menyerang, Indri kembali membujuk warga desa untuk mencegah penyakit ini dengan mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

Indri and her colleague
UNICEF/2020/Supangkat Job
Indri dan rekan kerjanya saat kegiatan disinfektan tempat publik di Jayapura.

“Lingkungan yang tidak sehat melahirkan keluarga yang tidak sehat.”

Indri

Bersama jajaran pemimpin desa, Indri bekerja sama membuat sarana cuci tangan dan merancang kegiatan disinfeksi untuk mencegah penularan COVID-19. Warga desa pun mengakui dan bersyukur atas upaya Indri.

“Kami berterima kasih,” kata Bestiana, warga setempat. “Puskesmas sudah ajarkan kami cara mencuci tangan untuk mencegah COVID.”

Situasi menantang akibat pandemi dijawab oleh kekompakan masyarakat. Semua pemangku kepentingan—para aparat desa, Karang Taruna, dan sektor swasta di Yapsi—bersatu. Kini, semua tempat publik memiliki sarana cuci tangan. Tempat-tempat ibadah pun sudah setuju untuk menghentikan kegiatan ibadah umum agar tidak menimbulkan kerumunan.

Pandemi global kian menonjolkan pentingnya kebersihan dasar sebagai langkah sederhana, namun sangat efektif dalam mencegah penularan penyakit. UNICEF membutuhkan donasi Anda untuk mempertahankan praktik kebersihan seperti mencuci tangan dengan sabun yang dapat mencegah penyakit pernapasan dan diare pada bayi dan anak-anak.

“Kesadaran masyarakat sudah menjadi tanggung jawab saya."

Indri
Indri at the Yapsi health centre.
UNICEF/2020/ Indri Sodyah
Indri di Puskesmas Yapsi.

“Kesadaran masyarakat sudah menjadi tanggung jawab saya,” kata Indri. “Saya ingin mereka bekerja sama menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.”

Meskipun upaya Indri telah berhasil menghentikan BABS di Purnawajati, BABAS masih dipraktikkan oleh 7,6 persen rumah tangga Indonesia.

UNICEF berkomitmen membantu eliminasi BABS, mengingat dampaknya yang berat terhadap kematian dan kejadian sakit pada anak, kondisi kurang gizi, dan stunting, namun kami tidak bisa bekerja sendiri. Anda pun dapat membantu UNICEF menyuarakan praktik cuci tangan dan kebersihan selama dan setelah COVID-19, mengingat nilai penting kedua hal ini terhadap kesehatan dan kemampuan anak untuk bertahan hidup.

Indri during a visit to Yapsi
UNICEF/2020/ Indri Sodyah
Indri dalam sebuah kunjungan ke Yapsi untuk mengajak warga mengikuti rekomendasi protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.

“Saya ingin mereka bisa bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan.”

Indri

 

Untuk puskesmas Indri, UNICEF membantu program sanitasi, baik di puskesmas maupun di area-area publik, serta mendukung kegiatan promosi kebersihan di beberapa desa dan pelatihan untuk tenaga kesehatan lingkungan.

“Sekarang, kami merasa terlindungi karena puskesmas sudah disemprot [disinfeksi],” ujar Kornelis, warga salah satu desa.

Berkat Indri dan tenaga kesehatan lainnya, serta kerja sama di desa-desa, masyarakat di kawasan terpencil hingga kini aman dari COVID-19.

Indri tahu, seperti halnya perjalanan jauh yang ia tempuh dari puskesmas untuk mencapai desa-desa, misinya memperkenalkan praktik kebersihan masih panjang. Namun, ia tidak perlu bekerja sendiri, dan demikian pula UNICEF dengan donasi Anda hari ini